cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
dekon@gunadarma.ac.id
Editorial Address
Jalan Margonda Raya 100, Depok, Jawa Barat
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi
Published by Universitas Gunadarma
ISSN : 02164086     EISSN : 2089807X     DOI : http://dx.doi.org/10.35760/dk.
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal ini diterbitkan secara berkala dua kali dalam setahun, Juni dan Desember. Jurnal memuat artikel ilmiah hasil penelitian tentang sipil, konstruksi, dan arsitektur, yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Jurnal ini diterbitkan oleh Bagian Publikasi Universitas Gunadarma.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2007)" : 8 Documents clear
STUDI TENTANG ‘LEVEL OF DETAIL’ (LOD) MODEL RUANG KOTA VIRTUAL SEBAGAI FAKTOR PENENTU KEMUDAHAN BERNAVIGASI Felasari, S.; Priyanto, Oc. Cahyono
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 6, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menampilkan wajah dan kondisi kota dalam suatu ruang virtual memiliki tantangan tersendiri.Keterbatasan dalam mengandalkan panca inderanya ketika bergerak dalam ruang virtual akanmempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengenali ruang kota dan mengidentifikasielemen-elemen yang ada di dalamnya seperti area, jalan, bangunan dan elemen-elemen lain.Oleh karena itu membangun sebuah ruang kota virtual yang mudah dikenali lebih pentingdibandingkan mempresentasikan ruang kota virtual yang mendekati kenyataan. Membangunsebuah ruang kota virtual yang ‘recognisable’ bagi penggunanya ditentukan oleh bagaimanaruang kota itu dipresentasikan. Dalam hal ini, tingkat detil modelnya akan turut menentukangambaran kota yang ‘legible’ (mudah dikenali) dan ‘identifiable’ (mudah diidentifikasi).Penelitian ini bertujuan untuk menentukan seberapa tingkat detil (LOD) yang dibutuhkan untukmembangun atau memodelkan sebuah ruang kota virtual sehingga pengguna dengan mudahmengenali ruang kotanya dan bergerak di dalamnya. Selain itu penelitian ini juga dimaksudkanuntuk mengidentifikasi elemen-elemen apa saja yang dijadikan sebagai acuan visual untukbernavigasi dalam ruang virtual. Penelitian menunjukkan bahwa Level of Detail (LOD) modelruang kota virtual yang semakin tinggi mempengaruhi kemudahan pengamat bernavigasi. Selainitu kemampuan identifikasi juga diperoleh dengan peningkatan LOD. Tuntutan spesifikasi teknisyang tinggi dan berbiaya mahal dapat dihindari dengan penerapan LOD pada sebagian modelyang dianggap mampu menjadi acuan visual serta disesuaikan dengan tujuan model VR dibuat.AbstractPresenting the image of the city in virtual world is very challenging. Since users can only be relyon their senses in a very limited condition when moving in virtual city, it will influece the user’sability to recognise the virtual space and to identify its physical forms such as district, pathways,building, etc. Therefore developing a recognisable virtual city is more important than presentinga realistic city. The level of detail (LOD) of such models is one among many factors which influencehow recognisable of such virtual city. This eventually will determine city imageswhether it is legible or identifiable. This research intends to determine the level of detail (LOD)of models for developing virtual city so that users are able to recognise the city space and movewithin ea-sily. The research also intended to identify some physical elements which often be usedby users as visual references to navigate in the virtual city. The result shows that the higher theLOD of models the easier the users to navigate in the virtual city. The increase of LOD has alsoin-tensified user’s capability of identification. Technical assertion in terms of high specificationequipment and high cost can be avoided by applying the higher LOD in some models which areused most by the users as visual references as well as should beadjusted to the purposes of virtualcity being modeled.Keywords : Level of Detail (LOD), virtual city, navigation
SPASIAL EKONOMI, KEPADATAN KOTA, DAN KETINGGIAN BANGUNAN: STUDI KASUS HONGKONG Suartika, Gusti Ayu Made
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 6, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mendiskusikan bagaimana isu ketinggian bangunan dan kepadatan wilayahdiregulasi dalam kebijakan perencanaan dan praktek-praktek terkait. Paper ini merefleksikantantangan yang dihadapi oleh beragam daerah, khususnya perkotaan, dalamperkembangannya saat ini maupun di masa yang akan datang. Sementara daerah perkotaanmemiliki keterbatasan skala keruangan, mereka diharapkan memiliki kemampuanmengakomodasi pertumbuhan populasi yang berkelanjutan, serta kompleksitas aktivitas,seiring tahapan pembangunan. Dengan menerapkan metode penelitian hermeneutic danmengambil Hongkong sebagai studi kasus, penelitian ini menekankan jika pada kondisitertentu, konsolidasi dan perencanaan daerah berkepadatan tinggi merupakan sebuahkeharusan, jika bukan keputusan perencanaan yang paling tepat. Beranjak dari pandangandimana keterbatasan lahan diopsikan sebagai faktor pendorong utama, dari yangkelihatannya sebagai pelonggaran pembatasan ketinggian bangunan di Hongkong,artikel ini menginvestigasi faktor-faktor intrinsik yang juga memiliki peranan penentu.Dalam mengilustrasikan argumentasinya, dikaji beragam strategi perencanaan terkait,yang diberlakukan di Hongkong, kondisi positif dan tantangan dalam implementasinya,termasuk permasalahan lingkungan yang muncul. Beragam kebijakan dan praktek yangdihasilkan dari prosedur ini diharapkan akan memberlakukan keseluruhan elemenelemenpenentu diatas sebagai satu kesatuan. Hanya dengan mensinergikan mereka,pembangunan berkelanjutan akan bisa diraih, seperti secara berulang ditekankan dalamdokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa, Burtland Report (1983).AbstractThis article discusses how issues of density and building height are regulated within urbanplanning policies and practices. It reflects challenges encountered by many cities intheir current and potentially future development. While urban areas possess limited scaleof spatial resources, they are expected to have all the capacity to accommodate the continuallygrowing population, as well as intensity and complexity of the existing diverseactivities, taking place in line with their development stages. By using her-meneuticalresearch method and taking Hongkong as a case study, this paper emphasizes that tocertain cases consolidation and a high density approach is a must, if not the mostappropriate planning decision. Moving from an opinion in which limited spatialresources is viewed as the main motivator of the seemingly relaxed current buildingheight restriction in Hongkong, this paper further investigates intrinsic factors whichequally have determining roles. In illustrating its arguments, this article examinesrelevant urban planning strategies that have been enforced in Hongkong, pros and consfor their implementations, as well as arising environmental impacts the strategies haveinflicted. In measuring the appropriateness of similar strategies to other regions, such anendeavour requires preceding analysis of socio-cultural, economic, and political circumstancesof each given case. Added to this, an idealistic conception enforcing developmentas a process, which is not only accommodative to human basic, social, andeconomic needs, but also to the protection of the environment and nature, demands ahighlight (Chapin 1959, Godschalk, Keiser, Chapin 1997). As is often overlooked, thelater agenda should be consciously prioritised and imbedded within any planningapproaches. The anticipated policies and practices resulted out of this procedure areexpected to treat all these concerning matters as a unity. Only by synergizing them,sustainable development will be within our reach in the future, as are repeatedly viewedwithin the United Nation’s Burtland Report (1983).
DEGRADASI KUALITAS RUANG KOTA PADA KAWASAN NIAGA TERPADU STUDI KASUS : KAWASAN SENEN, JAKARTA Prabawasari, Veronika Widi; Suparman, Agus; Prakosa, Wahyu; Wardoyo, Wardoyo
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 6, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh globalisasi dalam perekonomian kota yang telahmembawa dampak atas kinerja sosial-budaya, ekonomi serta kinerja fisik lingkunganbinaan. Kawasan Senen dalam kurun waktu 10-15 tahun terakhir, mengalamidegradasi kualitas layanan baik bagi pertumbuhan ekonomi, kualitas layanantransportasi urban dan antar kota maupun kualitas layanan kawasan sebagai ruangpublik warga kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra positif dan negatifyang melekat pada kawasan niaga terpadu serta untuk mengetahui isu-isu strategikyang melatarbelakangi penurunan kualitas ruang kota pada kawasan niaga terpadu ini.Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, dilakukan identifikasi terhadap kondisilingkungan di kawasan Senen serta mengidentifikasi kondisi sosio-kultural dan ekonomimasyarakat setempat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya 4 (empat) isustrategik dan mendasar yang mengakibatkan degradasi kualitas di kawasan Senen,yaitu isu daya tarik kawasan sebagai pusat perdagangan dan pertumbuhan ekonomi,isu sistem layanan transportasi publik kawasan, isu peningkatan daya tarik kawasansebagai ruang publik kota berbasis sosio-kultural dan ekologis serta isu manajerial danpengelolaan terpadu.AbstractThe background of this research is the globalization process of the city financial systemcausing physical, socio-cultural, economical performance of the cultivatedenvironment. In the last 10-15 years, Senen district has experienced a service qualitydegradation in economic growth, urban and intercity transportation service, and eventhe degradation in service quality of the public space for city residents. The objective ofthis research is to know the positive and negative image of the integrated businessareas. To achieve the objective, the identification of environment circumstances of theSenen district, including the identification of socio-cultural and economicalcircumstances of local community are need to be done. The result of the research showsthat there are 4 (four) strategic and critical issues in quality degradation at Senendistrict. They are: the issue of district magnetism as trade and economic growth center,the district public transportation services system, the district magnetism improvementas socio-culture and ecological based city public space, and the issue of integratedmanagement and administration.Keywords : public space, urban space, business district, Senen district
EKSPLORASI DESA TENGANAN PEGERINGSINGAN BALI SEBAGAI AREA KONSERVASI Purwantiasning, Ari Widyati
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 6, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplor seberapa jauh Desa Tenganan Pegeringsingan sebagaisatu dari beberapa desa di Bali yang disebut sebagai Desa Bali Aga, mengaplikasikan konsepkonservasi di dalam areanya. Tenganan sebagai satu dari desa-desa kuno di Bali yangmempunyai budaya dan tradisi yang masih murni telah terpilih menjadi area konservasi. SebagaiDesa Kuno, Tenganan menjadi satu dari obyek atraksi turis di Bali lama sejak Bali menjadipulau turis di Indonesia. Keunikan bentuk ba-ngunan, pola hunian, pola desa, pola kehidupanmasyarakanya serta tradisi kuat mereka menjadi nilai-nilai yang atraktif bagi turis untukberkunjung ke Desa ini. Arsitektur Bali umumnya dan Tenganan khususnya, mempunyai karakterunik tersendiri yang tidak da-pat ditemui di tempat lain. Arsitektur tradisional di desa ini sangatsensitif dengan peru-bahan yang dipengaruhi oleh faktor eksternal baik secara langsung maupuntidak lang-sung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan akan memaparkanim-plementasi dan aplikasi dari konsep konservasi di Tenganan Pegeringsingan yang telahmenutup diri sejak tahunan dari dunia dan masyarakat luar. Sebagai hasil akhir, pe-nelitian iniakan memberikan sebuah solusi tentang bagaimana sebuah area konservasi mempertahankandiri dari faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kemurnian Desa TengananPegeringsingan.
POLA ADAPTASI PENGHUNI TERHADAP FUNGSI RUANG PADA RUMAH TIPE 36 DI KOTA DENPASAR Dewi, Ni Ketut Agusinta
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 6, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mengatasi kebutuhan akan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengahke bawah di Kota Denpasar, pengembang swasta menawarkan berbagai tipe rumah denganharga terjangkau. Dari keseluruhan tipe rumah yang ditawarkan oleh pengembangswasta kepada konsumen, Tipe 36 merupakan tipe yang paling diminati. Tipe rumahtersebut pada umumnya akan mengalami pengembangan. Luas lahan yang terbatas akanmembutuhkan strategi khusus dalam penataan ruang, sehingga rumah tersebut dapatmemenuhi fungsi bagi aktivitas penghuninya. Penghuni rumah yang mayoritas memelukagama Hindu, memiliki kebutuhan tersendiri dalam melakukan aktivitas harian. Merekamembutuhkan tempat suci dan ruang-ruang khusus untuk melaksanakan aktivitaskeagamaannya, sehingga kebutuhan ini akan menyebabkan terjadinya perubahan danpengembangan fungsi dan makna ruang pada tipe rumah tersebut. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengembangan fungsi ruang akibat adaptasi penghuniterhadap aktivitas yang khas tersebut, penelitian mengambil beberapa sampel rumahTipe 36 dari beberapa kapling pengembang secara acak. Sampel diambil berdasarkankriteria perubahan susunan ruang dibandingkan dengan rancangan awal, jumlahanggota keluarga, dan penambahan kebutuhan ruang akibat pertambahan jumlahpenghuni dan aktivitas, serta pengaruh muatan lokal, yaitu aktivitas ritual masyarakatBali dan penerapan nilai-nilai arsitektur tradisional Bali. Setiap tahap pertumbuhanrumah dibuat berdasarkan analisa pola tumbuh yang dilakukan oleh penghuni. Hirarkikebutuhan akan rumah oleh penghuni merujuk pada beberapa penelitian sebelumnya dantelaah terhadap beberapa teori pendukung yang relevan. Hirarki ini menjadi rujukandalam menganalisa pola tumbuh rumah Tipe 36 dan menentukan pola adaptasi penghuniterhadap fungsi ruang mereka.AbstractSome developers offer the various type of urban housing for low-income group inDenpasar. Providing properly housing is the one of local government program to meetthe needs of settlement up for this group of income. Residents in Denpasar would preferType of 36 to other types afterward they might increase their housing gradually. Thelimited area would require some specific strategies on the lay housing out, consequently,this housing could meet some daily activities of inhabitant. Some inhabitants who areconsiderably Hindus have spatial requirements exclusively on doing their ritual dailyactivities. They require sacred areas and some specific rooms on doing those ritualactivities. This requirement would effect on the varying and developing of the meaningand function of rooms. Research is aimed to know the variety and development of thatphenomenon; therefore, it would acquire samples of this housing type from developersrandomly. The sample chosen are based on the sample criterias such as the variety andthe development of the spatial requiremen This is caused by increasing the amount ofinhabitants and their daily activities, and local genius. The local genius is including theritual daily activities of Balinese and the application of values of Balinese traditionalarchitecture. Every phase of housing development that is formed regarding to analyze thegrowing pattern, which was created by inhabitant. Hierarchy on settlement requirementwould relate to the latter researches and the relevant theories. This hierarchy would beconcerning on how to analyze the growing pattern of this housing type and determine thepattern of spatial adjustment to room function.Keywords : pattern of spatial adjustment, inhabitant, room function, housing type of 36
PERMASALAHAN DAN PENDEKATAN STUDI TENTANG ARSITEKTUR ISLAM Utaberta, Nangkula
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 6, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paper ini akan berusaha memberikan penjelasan tentang berbagai pendekatan yangbanyak dilakukan ketika berbicara tentang Arsitektur Islam. Dan juga akan berusahamemperlihatkan bagaimana sebuah pemikiran dan interpretasi terhadap Islam menghasilkanberbagai falsafah, teori serta desain reka-bentuk dalam sebuah upaya menafsirkanapa yang disebut sebagai Arsitektur Islam. Diharapkan dari pembahasan iniakan dihasilkan sebuah kerangka berpikir yang jelas tentang berbagai studi dan pendekatandalam Arsitektur Islam sehingga memudahkan pengembangan penelitian lanjutannya.AbstractThis paper aims at explaining various approaches mostly done when discussing Islamicarchitectures. Besides this also describes how an idea and interpretation toward Islamproduces different philosophies, theories, and shape-construction design in the effort ofinterpreting Islamic architecture. From this research, it is hoped that this will produce aclear framework of various studies and approaches in the Islamic architectures to easethe development of the upcoming research.
VARIASI TAMPILAN BANGUNAN PADA BANGUNAN TRADISIONAL BALE DAJA DI KABUPATEN GIANYAR, BALI Juliatmika, I Wayan; Dewi, Ni Ketut Agusinta
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 6, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bale daja sebagai salah satu bangunan dalam perumahan tradisional di Bali merupakanbagian dari warisan budaya nasional khususnya pada bidang arsitektur. Seiringperkembangan zaman, sangat jarang ditemui bale daja yang masih menerapkan elemenarsitektur tradisional Bali secara utuh. Bangunan bale daja yang dapat dijumpai saat inicenderung sangat bervariasi dan sebagian besar telah mengalami beberapa penyimpanganterhadap pakem-pakem arsitektur tradisional, termasuk juga pada tampilanbangunannya.Bangunan yang ada cenderung mengadopsi teknologi modern namun tetapberpenampilan selayaknya bangunan tradisional. Kenyataan seperti ini patut diberikanperhatian. Jika keadaan seperti ini terus berlanjut maka dikhawatirkan bangunan baledaja dengan pakem tradisional Bali akan mengalami kepunahan. Karenanya, penelitianini dilakukan dengan tujuan untuk menelusuri kondisi elemen-elemen bale daja yangmasih menerapkan pakem arsitektur tradisional Bali beserta variasi-variasi tampilanbangunannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan komparasi. Data yangdiperoleh dipaparkan dan kemudian dibandingkan antara bale daja satu dengan yanglainnya untuk mendapatkan variasi tampilan bangunan (kesatuan, proporsi, tekstur).Setelah dilakukan proses analisis, hasil yang diperoleh membenarkan hipotesa awal yangmenyebutkan adanya variasi pada tampilan bangunan pada bangunan bale daja diKabupaten Gianyar. Walaupun bervariasi, namun tetap berada pada konteks tradisional,sehingga tetap dapat menambah warisan arsitektur tradisional Bali.AbstractBale daja, one of Balinese traditional buildings, is a part of architectural culture heritageof Indonesia. Nowadays, because of development in Bali, these buildings had hardlyever found on value of Balinese traditional architecture in a complete appearance. Theyhad considerably varied mostly in styles, consequently, most of them have deviationoccurred to the rules of Balinese traditional architecture, such building performance. Inaddition, they tend noticeably the new technologies, although they appear to be theBalinese style. It is essential that they should need some attention. Yet, if this term isignored continually, thus bale daja which applying the rules of Balinese traditionalarchitecture could be extricated. Therefore, this research was aimed to search for someconditions of bale daja which concerning those rules and the various type of buildingperformance. Nevertheless, this research was also applied the comparative study anddescriptive method to obtain the various types of building performance, including unity,building proportion, and texture. Observation and data collecting were conducted inRegency of Gianyar. After data analyzing, the result would assess the early on researchhypothesis. Despite of having some variations, bale daja still applies the rules of Balinesetraditional architecture, consequently, it would enrich the traditional architecturalheritage of Indonesia.Keywords: varying, building performance, bale daja, Regency of Gianyar
TEORI STRUKTUR KOTA DAN APLIKASINYA PADA KOTA BOGOR Osly, Prima Jiwa; Dewi, Meydian Sartika
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 6, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bogor saat ini telah menjadi salah satu daerah penyangga yang sangat berpengaruhbagi kelangsungan hidup Kota Jakarta. Perkembangan daerah ini sangat dipengaruhioleh perkembangan daerah permukiman yang sangat pesat apabila dibandingkandengan daerah penyangga lainnya seperti Tangerang, Bekasi dan Depok. Penelitianini menggunakan teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis), software ArcViewversi 3.3, metode tumpang tindih langsung (overlay intersept), centroid dan proximityterhadap peta-peta tematik yang dibuat. Penggunaan lahan untuk permukiman menghabiskan70% penggunaan lahan kota. Ruang KPB (Kawasan Pusat Bisnis) yang menjadiinti pertumbuhan daerah semakin hari semakin terjepit oleh ruang permukiman.Centroid KPB Kota Bogor yang terletak pada pusat Kota Bogor hanya bisa berkembangmengikuti pola jaringan transportasi yang ada saat ini, maka penelitian ini bertujuanuntuk melihat struktur keruangan Kota Bogor, khususnya sebaran Kawasan Pusat Bisnis.Sesuai dengan keberadaannya maka struktur ruang Kota Bogor mengikuti teori sektor.Sedangkan untuk pola perekonomian kota mengikuti pola pita. Hal ini menunjukkan bahwauntuk menghindari kesemrawutan struktur dan pola ruang kota maka perlu pengaturanpola ruang permukiman sehingga KPB dapat berkembang dengan baik.AbstractBogor has become one of the buffer areas, which significantly affects the living ofJakarta. Therefore the development of Bogor’s buffer zone is greatly influenced by thefast expansion of community resettlement area there comparison with other buffer areassuch as Tangerang, Bekasi and Depok. The dat obtained were analyzed using what is socalledGIS (geographical information system) technology assisted by ArcView software ofversion 3.3, and implementing overlay-intercept, centroid and proximity on thematicmaps as neatly formed. In Bogor, the land-use activities for community resettlement havesacrificed 70 % of town area. Nowadays, central business district (CBD) being the coreof area development has become even squeezed by the eaxpansion of communityresettlement. The CBD in Bogor which is located in its centre town can only be developedconforming to the currently available-transportation network there. In accordance withits city structure, the town space in Bogor will follow the theory sector. Meanwhile, itseconomy characteristics will abide by the so-called ribbon pattern. This indicates that toavoid the disorder in town structure and its space pattern, the appropriate arrangementsof resettlement-space pattern are needed so that the CBD will develop smoothly.Keywords : central business distric, centroid, city structure theory, ribbon pattern,resettlement.

Page 1 of 1 | Total Record : 8